Bojonegoro I skinfosuneta.com, – ACARA Sedekah bumi (Manganan/Nyadran) , bagian dari tradisi tahunan. Seperti yang di laksanakan oleh Pemerintah Desa Sumberagung yang berkolaborasi dengan LMDH ‘Wono Agung’.
Orang desa banyak dengan menyebutnya tradisi ‘Manganan’, itu dilaksanakan yang tidak harus di pelataran makam/kuburan, saja. Akan tetapi ada juga yang di Balai Desa, Sendang, Petilasan, serta di tempat yang di anggap ‘keramat’ yang konon ada ‘Yoni’ nya.
Dan itu tergantung kesepakatan. Termasuk hiburan yang jadi pelengkap ‘Manganan’.
Ada hiburan Kethoprak, wayang kulit, Wayang Orang, Wayang krucil, wayang golek, wayang thengul, Tayub, juga wejang kaweruh/pengajian.
Kepala Desa Sumberagung Putoyo, menjabarkan, untuk Pagelaran budaya sebagai pelengkap uri-uri tradisi leluhur, Manganan di prapatan alas, yakni sebuah hiburan “langen tayub”.
“Ini kolaborasi dan singkronisasi warga desa dan LMDH. Oleh karena itu, panggone di prapatan perbatasan ‘wengkon desa dan wengkon hutan’. Kami bersama masyarakat, sepakat kita kemas dengan sederhana saja. Dan ini wujud ‘Tasyakuran atas limpahan rejeki yang di panen dari bercocok tanam, maka warga desa maupun LMDH, berkolaborasi ‘bancaan/mangan bareng’. Uraian Kades Pensiunan Dini dari Kesatuan TNI-AD.
Harapan warga, semoga tahun depan bisa dapat hasil panen yang berlimpah, tandurannya tidak diserang hama, orangnya diberikan sehat, lancar rejeki. Hidup guyup rukun saling bahu membahu yakni terpupuk kebersamaan utamanya sesama warga desa dan keanggotaan LMDH. Tandas kades Putoyo.
Sementara Dari pihak Perum Perhutani, Sunarto mandor,”Maaf para pejabat BKPH Tengger, maupun KRPH Kebonagung tidak bisa hadir, karena ada tamu dari KPH. Tapi embuh nak pas hiburan, beliau beliau bisa ‘rawuh’. Mugo mugo beliau nanti bisa rawuh. Nayub”.
Dari pihak LMDH , Kusrin, berpesan bahwa ini jadi ajang komunikasi dan koordinasi, kerja sama. Dan sama sama mensyukuri nikmat dan karunia , atas limpahan rejeki dari Allah, SWT.
Kades pun berharap kepada masyarakat Sumberagung, agar menjaga tanaman Perhutani dengan sebaik-baiknya,dan jangan tanaman yang di rawat Perhutani.
Ikut hadir dalam kegiatan tradisi manganan tersebut, di antaranya Para tokoh masyarakat, perangkat desa, BPD, tokoh agama, dari Koramil Dander, Polsek Dander, serta warga masyarakat dusun Kebonagung, serta warga yang tergabung di LMDH “WONO AGUNG”.***(Eko P-Zulf/red).
Acara sedekah bumi desa Sumberagung dan lmdh Wono agung desa sumuragung kec dander kab Bojonegoro Jatim yang prosesi acara yakni .
Pertama pembuka acara di buka dengan bacaan basmalah dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana acara,(sunarto )dengan rendah hati membacakan laporan keuangan dan rasa terima kasih kepada warga masyarakat desa sumberagung dengan gotong royong dan guyup bahu membahu bersama-sama untuk melaksanakan sedekah bum .
Acara sedekah bumi dan lmdh Wono agung Sumberagung di hadiri kepala desa sumberagung (putoho) beserta perangkatnya kph tenger (yg mewakili) ketua BPD beserta anggotanya ketua RT/RW se desa sumberagung lmdh para tokoh ulama dan masyarakat undangan lain nya.
Sambutan dari lmdh(lembaga masyarat desa dan hutan) (H kusrin) memberi sambutan dengan menekankan pentingnya kordinasi dan komunikasi kerja samanya dengan baik ketua lmdh mohon kesadaran masyarakat untuk besukur kepada tuhan yg maha esa dan diberi kelancaran rejeki dihari-hari mendatang .
Kepala desa sumberagung(putoyo) berpesan kepada masyarakat Sumberagung agar menjaga tanaman perhutani dengan sebaik-sebaiknya dan jangan sampai merusak tanaman yg dirawat perhutani dan dalam kesempatan itu juga memaparkan agenda kegiatan 17 belasan di desa sumberagung dengan jelas dan gamblang.
Acara sedekah bumi Sumberagung dan lmdh Wono agung dimulai sekiranya pukul 09:30 wib itu sampai dengan selesai dan berjalan lancar dan meriah pada tanggal 09 08 2024
Acara ditutup dengan doa dipimpin oleh (KH manan) (Kus)